Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang
buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air
saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu
hari.
Secara klinis penyebab diare dapat
dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu infeksi (disebabkan oleh bakteri,
virus atau infestasi parasit), malabsorpsi, alergi, keracunan, imunodefisiensi dan
sebab sebab lainnya. Penyebab yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis
adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan
Sumber : DepKes RI, DitJen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE):
1.
Berikan
oralit
Oralit
diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare.
Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak
mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan
elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan oralit. Campuran glukosa dan
garam yang terkandung dalam oralit dapat diserap dengan baik oleh usus
penderita diare.
2.
Berikan
tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut
Pada saat diare, anak akan kehilangan zinc dalam tubuhnya.
Pemberian Zinc mampu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh yang hilang
tersebut dan mempercepat penyembuhan diare. Zinc juga meningkatkan sistim
kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare selama 2-3 bulan
setelah anak sembuh dari diare. Zinc diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut. Pemberian zinc harus tetap dilanjutkan
meskipun diare sudah berhenti. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap kemungkinan berulangnya
diare pada 2 – 3 bulan ke depan. Pemberian
zinc selama 10 hari terbukti membantu memperbaiki mucosa usus yang rusak dan meningkatkan
fungsi kekebalan tubuh secara keseluruhan.
3.
Teruskan
ASI-makan
Jika
anak sedang diare, anak harus diberi makan seperti biasa dengan frekuensi lebih
sering. Lakukan ini sampai dua minggu setelah anak berhenti diare. Jangan
batasi makanan anak jika ia mau lebih banyak, karena lebih banyak makanan akan
membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan dan mencegah malnutrisi.
4.
Berikan
antibiotik secara selektif
Setiap
anak diare tidak harus diberikan Antibiotik, karena tidak semua kasus diare memerlukan antibiotik. Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah atau diare
karena kolera, atau diare
dengan disertai penyakit lain. Ini sangat
penting karena seringkali ketika diare, masyarakat langsung membeli antibiotik seperti Tetrasiklin atau Ampicillin. Selain tidak efektif, tindakan ini berbahaya, karena jika antibiotik tidak dihabiskan sesuai dosis akan menimbulkan resistensi kuman terhadap antibiotik.
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga
Berikan nasihat dan cek pemahaman
ibu/pengasuh tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan dan tanda-tanda untuk segera membawa anaknya ke petugas
kesehatan jika anak:
-
Buang air besar cair lebih sering
-
Muntah berulang-ulang
-
Mengalami rasa haus yang nyata
-
Makan atau minum sedikit
-
Demam
-
Tinjanya berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar